ANNABELLE : CREATION (2017)


Sepintas terlintas di benak, apa yang diharapkan dari boneka iblis yang pertama kali muncul dalam The Conjuring - nya James wan? Terlebih setelah performa sang pendahulu kala beredar 2014 silam adalah sebuah bencana. Apakah memang harus ada ada sekuel untuk prekuel The Conjuring ini? Untuk jawaban tersebut sebaiknya anda cari sendiri di gedung bioskop.

Setidaknya saya dapat berkata satu hal, Annabelle: Creation merupakan salah satu horor terbaik 2017. Karya sutradara David F. Sandberg (Light Out) ini mengajak kita kembali jauh ke tahun 1950-an ketika seorang pembuat boneka bernama Samuel Mullins (Anthony Lapaglia) dan istrinya Esther Mullins (Miranda Otto) di tinggal mati sang putri tunggal mereka, Annabelle (Samara Lee), akibat kecelakaan.
12 tahun pasca kepergian sang putri, Samuel dan Esther menjadikan rumah mereka sebagai panti asuhan teruntuk segelintir anak perempuan binaan suster Charlotte (Stephanie Sigman). Kebahagiaan  karena mendapat rumah baru tak bertahan lama, terutama untuk anak bernama Janice (Thalita Bateman) yang pada suatu malam tertarik memasuki sebuah kamar meski telah dilarang oleh Samuel. Usut punya usut ternyata kamar itu milik mendiang Annabelle. Dan tanpa di sadari Janice, ia telah membebaskan sesosok roh jahat dari kekangan, roh yang siap memberi teror kejam tak berujung bagi mereka penghuninya.


Dibandingkan dengan pendahulunya, Annabelle: Creation menjukkan peningkatakn kualitas. Tanda  tersebut tampak jelas sedari opening sequence - nya. Sandberg menyusun kesunyian demi kesunyian saat memberlihatkan proses pembuatan boneka oleh Samuel sembari bermain petak umpet bersama putrinya. Tak ada musik maupun efek suara, hanya kesunyian, kesepian pemantik antisipasi yang terasa mencekik. Suasana seperti ini bertahan setidaknya hingga pertengahan jalannya durasi, namun tak sekalipun melelahkan. Atmosfer terbangun kuat dimana Sandberg dibantu pembagian sisi gelap dan terang ruangan oleh sinematografi Maxime Alexandre memancing ketakutan alamiah kita bahwa ada sosok seram tengah mengintai dibalik kegelapan.

Bagi film horor sekarang tanpa jump-scares sama seperti kopi tanpa gula, meski nikmat ada sesuatu yang kurang. Sadar atmosfer saja takkan cukup bagi penonton Sandberg memberikan parade jump-scares lewat cara dan waktu yang tak terduga walau sebagiannya palsu. Anda paham maksud saya. Meski demikian adegannya masih efektif, kita tak merasa dicurangi, alih-alih senang karena telah dipermainkan. Walau gimmick -nya adalah boneka hantu tapi film ini adalah haunted-house.


Poin-poin yang mampu menyelamatkan Annabelle: Creation dari kehampaan adalah jajaran pelakon. Naskah karangan Gary Dauberman terbagi jadi dua fokus. Fokus pertama jadi panggungnya Talitha Baterman, ia mampu menunjukkan akting jempolan, terutama perihal ekspresi ketakutan. Tengok saja saat kamera acap kali mengambil close-up, kita bagai menyaksikan penampilan aktris yang telah malang melintang dalam dunia film horor. Dan fokus kedua jadi tempatnya Linda (Lulu Wilson) sebagai shabatnya Janice, untuk bersenang-senang. Baik melalui celotehan singkatnya, maupun respon lugu atas teror boneka tituler tersebut menghadirkan kesegaran humor secukupnya yang tak sampai mendistraksi parade horor.

Keputusan bijak dari film ini adalah Annabelle-nya tidak bergerak, tidak didepan layar. Kita tak pernah langsung melihatnya menolehkan wajah, tapi kita tahu jika ia baru saja menoleh. Usaha takut menakutinya minimalis, seperti siluet dibelakang atau mata berpendar di kegelapan. Juga teknik foreshafowing dengan menampilkan beberapa objek.
Annabelle: Creation layak mendefinisikan "epic horror entertaiment".
Jika digambarkan dalam satu kata maka Annabelle adalah suatu yang "menyenangkan"!!.


Annabelle: Creation : 3.5/5
103 menit : remaja
RIZALDI : 10 Agustus 2017

Sutradara : David F. Sandberg
Penulis : Gary Dauberman
Pemain : Thalita Baterman, Lulu Wilson, Miranda Otto, Anthony LaPaglia

Comments